Lemari, Pintu Masuk
Kita sudah memasuki lemari penghubung dunia kita dengan Narnia. Ceritanya, lemari ini terbuat dari pohon kayu apel. Karena apelnya berasal dari Narnia, maka lemari ini pun bisa menghubungkan dunia nyata dengan Narnia.
C.S. Lewis, penulis buku Narnia, punya lemari tua berukiran sederhana di museumnya. Lemari di film Narnia ini pun dibuat sederhana dengan ukiran singa di atasnya. Untuk membuat ukiran lemari itu, sembilan gambar yang ada di buku menjadi petunjuk utamanya.
Rumah Berang-Berang, Nyaman
Rasanya kurang seru kalau pergi ke Narnia tanpa mampir ke rumah keluarga Berang-Berang, tempat Lucy dan ketiga saudaranya mengungsi. Rumah keluarga Berang-Berang nyaman, lengkap dengan segala perabotannya.
Untuk membuat rumah berang-berang ini, perlu pengamatan, lo! Para pembuat fim mengamati kehidupan keluarga berang-berang dari film. Misalnya, bagaimana mereka membuat bendungan, hingga kehidupan di dalam rumah mereka.
Hutan Bersalju, Indah
Hmm, hutan bersalju di Narnia... Indah, ya? Serasa di Eropa. Padahal, syutingnya di New Zealand, lo! Ternyata, para pembuat film menanam lebih dari 225 pohon supaya pemandangannya seperti Eropa.
Mereka lalu menaburkan salju buatan. Mereka juga menggunakan kertas salju khusus. Kita bisa menghilangkan jejak kaki di atasnya dengan mudah, dan kertas akan kembali mulus seperti semula. Wah, unik juga, ya!
Lampu, Penunjuk Jalan
Tahu enggak, meskipun syuting film Narnia dilakukan di New Zealand, tapi lampu ini dibawa dari inggris. Sang sutradara harus memilih beberapa lampu untuk menentukan yang paling pas dipakai di film Narnia.
Itulah rahasianya, cuma sedikit sih,
maaf juga kalo udah pada tau!? ;)
No comments:
Post a Comment